• About
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
0
0
0
0
0
Artifisial Official Blog Artifisial Official Blog Artifisial Official Blog
  • AI News
    • Apple
    • Anthropic
    • OpenAI
    • Meta
    • Microsoft
    • Amazon
    • Google
    • xAI
  • TOP 100 Tokoh AI
  • 1000+ ChatGPT Prompts
  • Komunitas AI
  • NEWSLETTER
  • AI News
  • OpenAI

Mentra, Startup AI Pekerja Neurodivergen yang Didanai CEO OpenAI

  • Artifisial
Total
0
Shares
0
0
0

Belum lama ini, CEO OpenAI, Sam Altman menyingung soal Mentra, sebuah startup AI yang merupakan jaringan ketenagakerjaan neurodiversitas yang secara cerdas mencocokkan neurodivergen (termasuk autisme, ADHD, disleksia, dan bentuk keragaman neurologis lainnya) dengan karier individu.

Neurodivergen adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu yang memiliki perbedaan dalam cara otak mereka bekerja—atau berfungsi secara kognitif. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk kepada orang-orang yang memiliki kondisi neurologis yang berbeda, seperti autisme, gangguan perhatian hiperaktivitas (ADHD), disleksia, gangguan obsesif kompulsif (OCD), cedera otak traumatis (TBI), dan gangguan stres pasca trauma (PTSD).

Perusahaan rintisan berbasis kecerdasan buatan ini dilahirkan bukan tanpa alasan, melainkan berdasarkan data yang signifikan. Menurut UConn’s Center for Neurodiversity and Employment Innovation, tingkat pengangguran bagi orang dewasa neurodivergen setidaknya sebanyak 30% hingga 40%—tiga kali lipat tingkat pengangguran bagi orang dengan cacat, dan delapan kali lipat tingkat pengangguran bagi orang tanpa cacat.

Beberapa individu neurodivergen mungkin tidak memiliki keterampilan sosial yang diperlukan untuk melewati proses wawancara yang sulit, atau tidak memiliki kepercayaan diri untuk melamar pekerjaan.

Namun, bukan berarti seseorang yang mengalami neurodivergen tidak bisa bekerja. Kenyataannya, menurut pendapat para pakar, penderita neurodivergen lebih cocok untuk peran tertentu daripada orang yang bukan neurodivergen. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang neurodivergen dapat membuat tim menjadi 30% lebih produktif jika ditempatkan dalam lingkungan yang tepat. Hal ini berarti, butuh penanganan khusus untuk menggali potensi mereka yang mengidap neurodivergen.

Karena itulah Mentra hadir. Misi Mentra adalah menciptakan tenaga kerja yang lebih inklusif di mana neurodivergen dapat berkembang. Mereka melakukan ini dengan menyediakan platform tempat neurodivergen dapat terhubung dengan pemberi kerja yang berkomitmen pada keragaman dan inklusi. Mentra juga menawarkan berbagai sumber daya dan layanan dukungan untuk membantu neurodivergent sukses di tempat kerja.

Proses perekrutan Mentra dirancang secara inklusif dan dapat diakses oleh semua penderita neurodivergen. Calon pekerja ini akan memulai dengan menyelesaikan penilaian terhadap diri sendiri yang akan membantu mereka mengidentifikasi kekuatan dan keterampilan mereka. Dibantu teknologi AI, Mentra kemudian menggunakan informasi ini untuk mencocokkan kandidat dengan pemberi kerja yang cocok.

Salah satu fakta menarik yang mungkin menjadi bagian paling krusial adalah bahwa tiga pendiri Mentra adalah autis. Premis unik dari startup ini menarik perhatian Sam Altman, co-founder dan CEO OpenAI, yang pertama kali berinvestasi dalam perusahaan ini dengan pra-seed funding sebesar $1 juta (Rp15 miliar) pada bulan Februari 2022 melalui perusahaannya, Hydrazine Capital. Mentra juga memenangkan hibah AI untuk aksesibilitas dari Microsoft. Shine Capital memimpin putaran pendanaan sebesar $3.5 juta (Rp53 miliar) tahun ini, yang juga melibatkan partisipasi dari dana milik Altman, Verissimo, Full Circle, Charlotte Fund, serta para angel investor, termasuk David Apple dan Dawn Dobras.

Platform ini juga telah bermitra dengan lebih dari 30 universitas dan lebih dari 200 penyedia layanan di seluruh Amerika Serikat, dan kini memiliki sekitar 33 ribu pencari kerja neurodivergen.

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Pin it 0
Related Topics
  • Mentra
Artifisial

A launchpad for AI startups in South East Asia Indonesia's #1 AI Newsletter!

Previous Article
  • AI News
  • Investasi AI
  • Video

Startup Edu Tech Ello AI Raih Pendanaan 230 M

  • Artifisial
View Post
Next Article
  • AI News

Perusahaan AI yang Membantu Siswa Mencontek Makin Marak di Media Sosial

  • Artifisial
View Post
You May Also Like
Virtual Try On (Source: Blibli)
View Post
  • AI News
  • AI Tips

Virtual Try-On: Ketika Belanja Online Semakin Dekat dengan Realitas

  • Dadang Irsyam
  • December 5, 2025
View Post
  • AI News

Lovable Pecahkan Rekor: $200 Juta ARR dan Lahirnya Era Baru ‘Vibe Coding’

  • Dadang Irsyam
  • December 3, 2025
View Post
  • AI News
  • Investasi AI

Investor yang Memprediksi Krisis 2008 Kini Ramalkan Keruntuhan AI: Ancaman atau Sekadar Gertakan?

  • Dadang Irsyam
  • November 20, 2025
Source: 2wai
View Post
  • AI News

AI Ini Bantu Kamu Bisa Ngobrol dengan Orang yang Sudah Meninggal, Inovasi atau Tanda Bahaya?

  • Dadang Irsyam
  • November 19, 2025
View Post
  • AI News

“Vibe Coding” Resmi Masuk Kamus, Menandai Revolusi Cara Kita Menulis Kode dengan AI

  • Dadang Irsyam
  • November 17, 2025
View Post
  • AI News

Italia Jadi Negara Uni Eropa Pertama yang Sahkan Undang-Undang AI Komprehensif

  • Dadang Irsyam
  • November 3, 2025
View Post
  • AI News

Google Luncurkan Google Earth AI: Lompatan Baru di Analisis Geospasial Global

  • Dadang Irsyam
  • October 30, 2025
View Post
  • AI News
  • AI Tips

AI Ini Akan Akhiri Masa Kejayaan Google Sebagai Rajanya Search Engine?

  • Dadang Irsyam
  • October 20, 2025
Artifisial Official Blog Artifisial Official Blog
  • About
  • Privacy Policy
  • Terms of Services

Input your search keywords and press Enter.