• About
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
0
0
Artifisial Official Blog Artifisial Official Blog Artifisial Official Blog
  • AI News
    • Apple
    • Anthropic
    • OpenAI
    • Meta
    • Microsoft
    • Amazon
    • Google
    • xAI
  • TOP 100 Tokoh AI
  • Cool AI Tools
  • Grup Komunitas
  • Subscribe
  • AI News

Google Luncurkan Google Earth AI: Lompatan Baru di Analisis Geospasial Global

  • Dadang Irsyam
Total
0
Shares
0
0
0

Google Earth AI menghadirkan analisis geospasial instan berbasis AI Gemini, memprediksi risiko lingkungan dan memudahkan keputusan global secara real-time.

Google resmi meluncurkan Google Earth AI, platform analisis geospasial generasi terbaru yang menggabungkan kekuatan Earth Engine, analisis waktu nyata, dan kecerdasan buatan Gemini. Teknologi ini menjanjikan kemampuan memahami, memprediksi, dan memberikan wawasan dari data planet hanya dalam hitungan detik, langkah besar dalam upaya memahami bumi secara menyeluruh.

Berbeda dari Google Earth versi sebelumnya yang berfokus pada visualisasi permukaan bumi, Google Earth AI mengubah kumpulan data geospasial menjadi intelijen siap pakai. Platform ini memanfaatkan model geospasial lintas sumber, mulai dari citra satelit, sensor real-time, hingga data partisipatif masyarakat, untuk menghadirkan analisis yang dapat digunakan berbagai sektor, dari pemerintahan hingga korporasi global seperti Airbus dan Deloitte.

Menurut rilis resmi Google, integrasi dengan Gemini reasoning engine memungkinkan pengguna berinteraksi dengan bumi menggunakan bahasa alami. Pengguna kini dapat mengetik pertanyaan seperti, “Mana wilayah paling rentan banjir dalam lima tahun ke depan?” atau “Tunjukkan lokasi pembangkit listrik terdekat dengan rumah sakit di kota padat penduduk.” Sistem akan menjawab dengan data, peta, dan prediksi berbasis AI dalam sekejap.


Analisis dan Prediksi Berbasis Kecerdasan Buatan

Melalui Earth AI, Google memperkenalkan pendekatan baru terhadap analisis planet. Teknologi ini dapat memproses dan menggabungkan beragam lapisan data, mulai dari cuaca, populasi, hingga infrastruktur, untuk mendeteksi pola risiko dan memberikan proyeksi masa depan.

Model prediktifnya sudah digunakan untuk memantau banjir, kebakaran hutan, serta wabah penyakit di berbagai belahan dunia. Di Afrika, misalnya, World Health Organization bekerja sama dengan Google untuk memprediksi persebaran wabah kolera menggunakan data geospasial yang diperkuat AI.


Kolaborasi Industri: Dari Airbus hingga Deloitte

Beberapa mitra besar telah mengadopsi teknologi baru ini. Airbus memanfaatkan Earth AI untuk memantau perubahan vegetasi dan deforestasi demi menjaga infrastruktur dan keamanan lingkungan.

Sementara itu, Deloitte mengintegrasikan Earth AI ke dalam sistem perencanaan skenario, analisis risiko infrastruktur, dan strategi keberlanjutan berbasis data. Platform ini membantu mereka merancang kota tangguh dan sistem mitigasi bencana yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.


Dampak Global dan Arah Masa Depan

Menurut Google, teknologi ini telah menjangkau lebih dari dua miliar penduduk dunia melalui sistem peringatan banjir dan kebakaran yang dihasilkan oleh model prediktifnya. Integrasi dengan Google Cloud dan Maps Platform memungkinkan lembaga publik maupun swasta mengakses analisis geospasial dalam waktu singkat, mempercepat proses pengambilan keputusan dari hitungan hari menjadi menit.

“Dengan Earth AI, kami tidak hanya memetakan dunia, tetapi juga berupaya memahaminya,” tulis Yossi Matias, Vice President Google Research, dalam pernyataan resminya. Ia menambahkan, platform ini dirancang untuk membantu manusia mengambil keputusan yang lebih cerdas dan berkelanjutan dalam menghadapi perubahan global.


Kesimpulan

Peluncuran Google Earth AI menandai transformasi besar dalam dunia analisis geospasial. Dengan menggabungkan kecerdasan multimodal Gemini dan basis data planet terbesar di dunia, Google membawa paradigma baru: dari visualisasi pasif menjadi kecerdasan aktif yang mampu memahami, memprediksi, dan merespons bumi secara real-time.

Dengan langkah ini, Google bukan hanya memperkuat posisinya di ranah teknologi geospasial, tetapi juga menegaskan bahwa kecerdasan buatan kini menjadi inti dari upaya memahami planet tempat manusia berpijak.

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Pin it 0
Related Topics
  • Gemini
  • Google
  • Google AI
Dadang Irsyam

Previous Article
  • AI News
  • AI Tips

AI Ini Akan Akhiri Masa Kejayaan Google Sebagai Rajanya Search Engine?

  • Dadang Irsyam
View Post
Next Article
  • Uncategorized

Italia Jadi Negara Uni Eropa Pertama yang Sahkan Undang-Undang AI Komprehensif

  • Dadang Irsyam
View Post
You May Also Like
View Post
  • AI News
  • AI Tips

AI Ini Akan Akhiri Masa Kejayaan Google Sebagai Rajanya Search Engine?

  • Dadang Irsyam
  • October 20, 2025
View Post
  • AI News
  • AI Tips

Sora 2: Studio Animasi AI yang Bikin Goku Vs Saitama Jadi Nyata

  • Dadang Irsyam
  • October 8, 2025
View Post
  • AI News

Apa itu Kecerdasan Buatan? Panduan Komprehensif untuk Pemula

  • N Firmansyah
  • July 16, 2025
View Post
  • AI News

Peran Twinkl AI dalam Meringankan Beban Administrasi Guru

  • N Firmansyah
  • July 3, 2025
View Post
  • AI News

Kecerdasan Buatan: Tren, Manfaat, dan Tantangan di Era Milenial & Gen Z

  • N Firmansyah
  • April 11, 2025
View Post
  • AI News
  • Apple

Apple “It’s Glowtime” Fall Event 2023: Fokus pada Teknologi AI

  • Artifisial
  • September 11, 2024
View Post
  • AI News
  • OpenAI

Andrej Karpathy Tinggalkan OpenAI, Siap Luncurkan AI Sendiri

  • Artifisial
  • February 20, 2024
View Post
  • AI News
  • OpenAI
  • Video

OpenAI Perkenalkan Sora, Model AI Baru Teks-ke-Video

  • Artifisial
  • February 17, 2024
Artifisial Official Blog Artifisial Official Blog
  • About
  • Privacy Policy
  • Terms of Services

Input your search keywords and press Enter.