Secoda, sebuah perusahaan berbasis di Toronto, Kanada yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk pencarian data, katalog, sejarah, dan dokumentasi, baru saja mengumumkan pendanaan sebesar $14 juta atau setara Rp216 miliar dalam pendanaan Seri A.
Perusahaan ini berencana menggunakan modal tersebut untuk lebih mengembangkan solusi AI-nya dan memungkinkan pengguna dari berbagai skala bisnis tanpa memandang industri untuk mencari, memahami, dan menggunakan data perusahaan semudah mengetikkan kata kunci di mesin pencari seperti Google.
Sebelumnya, Secoda telah mengamankan pendanaan awal sebesar $2 juta atau setara Rp30 miliar dari Craft Ventures. Artinya, Secoda total telah berhasil meraih hingga Rp246 miliar berkat partisipasi dari pemodal lain seperti Abstract Ventures, YCombinator, dan Garage Capital. Beberapa orang penting dan berpengaruh di dunia teknologi yang berfokus pada data juga turut bergabung dalam pendanaan ini. Sebut saja Jordan Tigani (CEO MotherDuck), Scott Breitenother (CEO Brooklyn Data), dan Tristan Handy (CEO dbt).
“Sangat penting bagi perusahaan memiliki pemahaman lengkap tentang sejarah data mereka dari berbagai sumber dan juga memanfaatkan data mereka untuk membuat keputusan yang lebih efisien dan berdasarkan informasi. Secoda telah membangun data copilot berkekuatan AI yang kuat untuk memungkinkan perusahaan melakukan hal tersebut,” kata Jeff Fluhr, salah satu pendiri dan mitra di Craft Ventures, dalam sebuah pernyataan.
Berkat teknologi AI-nya, Secoda dapat membantu bisnis melakukan hal sulit dalam waktu singkat, misalnya:
- Menemukan wawasan “tersembunyi” dalam data perusahaan: Secoda AI dapat secara otomatis mengidentifikasi pola dan tren dalam data perusahaan yang mungkin belum pernah diperhatikan sebelumnya.
- Memahami data dengan lebih baik: Secoda AI dapat memberikan wawasan terperinci tentang data, seperti kualitas, kelengkapan, dan konsistensi datanya.
- Menggunakan data secara lebih efektif: Secoda AI dapat membantu membuat laporan, membuat dasbor, dan membangun model pembelajaran mesin (machine learning) menggunakan data yang sudah ada.
Berkat fitur-fitur ini, bisnis akan lebih produktif karena penggalian informasi yang akurat lebih cepat, dan membantu mengurangi biaya yang terkait dengan manajemen data, seperti biaya mempekerjakan analis data dan ahli sejenis lainnya.
Selama tahun terakhir, basis pelanggan Secoda tumbuh lima kali lipat, dengan lebih dari 100 juta sumber metadata (tabel, dasbor, kolom, kueri, dan lainnya) yang dikelola. Dari segi integrasi, alat pencarian data Secoda saat ini mendukung 36 gudang data populer, alat bisnis intelijen, dan platform produktivitas, termasuk Snowflake, dbt, dan Looker.