• About
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
0
0
Artifisial Artifisial
  • AI News
    • Apple
    • Anthropic
    • OpenAI
    • Meta
    • Microsoft
    • Amazon
    • Google
    • xAI
  • TOP 100 Tokoh AI
  • Cool AI Tools
  • Subscribe
  • AI News
  • Google
  • Video

Google Kembangkan Mikroskop AI untuk Bantu Deteksi Kanker

  • Artifisial Newsletter
Total
0
Shares
0
0
0

Google, bekerja sama dengan Departemen Pertahanan pemerintah Amerika Serikat, membuat prototipe ARM atau Augmented Reality Microscope yang dibantu teknologi kecerdasan buatan untuk menampilkan indikator visual seperti peta panas (heatmaps) atau batas objek, secara real-time. Tambahan kecerdasan buatan ini diyakini dapat memudahkan klasifikasi sampel dan mengidentifikasi keberadaan sel kanker atau patogen.

ARM pertama kali diumumkan secara publik pada tahun 2018, dan belum digunakan untuk mendiagnosis pasien secara resmi. Saat ini terdapat 13 prototipe ARM, tetapi masih diperlukan uji coba yang signifikan sebelum digunakan untuk membantu kegiatan klinis sehari-hari.

Dalam sebuah pernyataan, Google menuliskan bahwa mereka berniat “menciptakan sistem yang dapat dipasang ulang ke dalam mikroskop cahaya yang ada di rumah sakit dan klinik”. Mikroskop yang dilengkapi dengan ARM ini kemudian dapat memberikan berbagai umpan balik visual, termasuk teks, panah, kontur, peta panas, atau animasi, yang masing-masing disesuaikan dengan fungsi unik untuk mendeteksi bibit penyakit berbahaya.

Unit Inovasi Pertahanan, Departemen Pertahanan Amerika Serikat dilaporkan telah menegosiasikan perjanjian dengan Google yang akan memungkinkan distribusi ARM melalui militer, menurut CNBC, dengan harapan bahwa teknologi ini akan tersedia untuk beberapa pengguna dari pihak pemerintah pada awal tahun depan.

Meski demikian, harga ARM ini diperkirakan akan mahal, sekitar 1,5 miliar rupiah—melampaui kemampuan penyedia layanan kesehatan lokal.

Sebagai informasi tambahan, ini bukanlah kali pertama Google mencoba terlibat dalam investasi teknologi AI pada sektor kesehatan. Menurut sebuah laporan yang diungkap Reuters, setidaknya Google telah menginvestasikan lebih dari $200 miliar atau sekitar 3 triliun rupiah untuk pengembangan layanan kesehatan ke berbagai startup AI dalam satu dekade terakhir. Sementara itu, di sisi lain WHO memprediksi akan terjadi kekurangan tenaga kerja kesehatan hingga 15 juta orang di seluruh dunia pada 2030 nanti.

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Pin it 0
Related Topics
  • Augmented Reality Microscope
Artifisial Newsletter

Indonesia's #1 AI Newsletter!

Previous Article
  • AI News
  • Meta

Meta Hadirkan AI pada Seluruh Produknya

  • Artifisial Newsletter
View Post
Next Article
  • AI News
  • Meta

Eks Meta Luncurkan Sizzle, Aplikasi AI untuk Pendidikan

  • Artifisial Newsletter
View Post
You May Also Like
View Post
  • AI News

Kecerdasan Buatan: Tren, Manfaat, dan Tantangan di Era Milenial & Gen Z

  • N Firmansyah
  • April 11, 2025
View Post
  • AI News
  • Apple

Apple “It’s Glowtime” Fall Event 2023: Fokus pada Teknologi AI

  • Artifisial Newsletter
  • September 11, 2024
View Post
  • AI News
  • OpenAI

Andrej Karpathy Tinggalkan OpenAI, Siap Luncurkan AI Sendiri

  • Artifisial Newsletter
  • February 20, 2024
View Post
  • AI News
  • OpenAI
  • Video

OpenAI Perkenalkan Sora, Model AI Baru Teks-ke-Video

  • Artifisial Newsletter
  • February 17, 2024
View Post
  • AI News
  • Google

Bard Dimatikan, Google Hadirkan Gemini

  • Artifisial Newsletter
  • February 10, 2024
View Post
  • AI News

Studi: AI Bisa Memprediksi Kehidupan Manusia

  • Artifisial Newsletter
  • February 4, 2024
View Post
  • AI News

HuggingFace Perkenalkan HuggingChat, Asisten AI Unik Saingan ChatGPT

  • Artifisial Newsletter
  • February 4, 2024
View Post
  • AI News
  • Google

Konsisten Saingi ChatGPT, Google Bard Kini Dilengkapi Image Generation

  • Artifisial Newsletter
  • February 2, 2024
Artifisial
  • About
  • Privacy Policy
  • Terms of Services

Input your search keywords and press Enter.