Drama pemecatan CEO OpenAI, Sam Altman benar-benar menyita perhatian dunia teknologi. Mulai dari bos Microsoft, Satya Nadella hingga pemilik X, Elon Musk ikut-ikutan ambil panggung dalam keriuhan ini.
Dalam tulisan ini, kami akan merangkum drama pemecatan CEO terheboh dalam satu dekade terakhir, menjadi empat bagian agar kamu bisa memahaminya dengan mudah.
Babak I: Sam Altman Dipecat Mendadak
Pada Jumat malam yang berbahagia, tidak ada angin tidak ada hujan, OpenAI tiba-tiba saja merilis postingan blog yang mengumumkan pemecatan Sam Altman, sang CEO sekaligus salah satu pendiri OpenAI setelah menjabat sejak 2015.
Dalam postingan blog tersebut, OpenAI menyebut Sam Altman tak lagi mampu memimpin, serta tak jujur kepada para jajaran petinggi OpenAI dalam mengomunikasikan tanggung jawab dan keputusannya terkait masa depan OpenAI dan produk-produknya.
Adapun jajaran petinggi OpenAI di antaranya terdiri dari Ilya Sutskever (Chief Scientist OpenAI), Adam D’Angelo (CEO Quora), Tasha McCauley (pengusaha), dan Helen Toner (Georgetown Center for Security and Emerging Technology). Ilya Sutskever adalah sosok yang bertanggung jawab atas pemecatan Sam Altman.
Dampak dari drama pemecatan babak I ini adalah ikut mundurnya Greg Brockman dari posisi Chairman dan memilih mengikuti jejak Sam Altman.
Pada babak ini, CTO OpenAI yang juga adalah rekan dan teman dekat Sam Altman, Mira Murati ditunjuk sebagai interim CEO.
Babak II: Pemberontakan Tim OpenAI dan Diksusi Mengembalikan Sam Altman sebagai CEO
Saat kekacauan dan kepanikan terjadi secara masif di media sosial menyusul keputusan “berbahaya” ini, netizen bertanya-tanya: apa yang sebenarnya terjadi di OpenAI?
Salah satu Research Scientist OpenAI, Shengjia Zhao membuat postingan di X, “Ilya (Sutskever) tidak peduli dengan keamanan dan kemanusiaan. Ia mengedepankan ego dan haus kekuasaan yang akan jadi bumerang.” Postingan ini dihapus beberapa jam kemudian.
Namun, itu hanya satu dari puluhan protes yang dilakukan karyawan OpenAI di media sosial. Menyusul pengunduran diri Greg Brockman, tiga pemegang posisi penting lainnya, Jakub Pachocki, Alexander Madry, dan Szymon Sidor juga turut menyesalkan tindakan dewan dan petinggi OpenAI dan mengajukan surat pengunduran diri dengan segera.
Dukungan kepada Sam Altman ini rupanya berbuntut panjang. Para petinggi OpenAI mulai ditekan oleh investor dan memaksa untuk mengembalikan Sam Altman ke posisinya semula sebagai CEO.
Babak III: Kemunculan CEO Baru dan Kejutan dari Microsoft
Menurut berbagai laporan, Sam Altman sempat diundang oleh para petinggi OpenAI untuk membahas pemulihan jabatannya. Sam Altman pun terlihat memposting kehadirannya sebagai tamu di kantor OpenAI lewat platform X. Namun, caption yang dibuatnya seolah menyiratkan penolakan.
first and last time i ever wear one of these pic.twitter.com/u3iKwyWj0a
— Sam Altman (@sama) November 19, 2023
Negosiasi pun menemui jalan buntu. Sam Altman menolak kembali ke OpenAI, sementara jajaran petinggi kepalang tanggung membutuhkan CEO. Terkesan terburu-buru, OpenAI lalu menunjuk Emmett Shear sebagai interim CEO yang baru menggantikan Mira Murati. Emmett Shear adalah salah satu pendiri layanan streaming Twitch.
Pada saat yang hampir bersamaan, CEO Microsoft, Satya Nadella bahwa Sam Altman dan Greg Brockman bersama sejumlah karyawan OpenAI yang memihak mereka berdua, akan bergabung ke Microsoft untuk memimpin apa yang mereka sebut sebagai “a new advanced AI research team”.
Babak IV: Microsoft sebagai Pemenang?
Apa yang terjadi di balik layar tentang drama pemecatan CEO OpenAI memang belum jelas. Pasalnya, drama ini memang terjadi cukup cepat—termasuk keputusan penolakan Sam Altman dan perekrutan oleh Satya Nadella. Namun, dalam drama ini Microsoft dianggap sebagai pemenang terbesar dari kekacauan ini.
Satu hal yang pasti, Sam Altman dan ratusan karyawan OpenAI hampir pasti akan berangkat ke Microsoft untuk menyelesaikan misi mereka di sana. Di sisi lain, OpenAI sedang terombang-ambing karena karyawan terbaik mereka keluar satu per satu.
Kabar terbaru, jajaran petinggi OpenAI sedang membuka diskusi dengan CEO Anthropic, Dario Amodei untuk melakukan merger antara kedua perusahaan. Sebagai tambahan, Dario Amodei adalah mantan karyawan andalan dari OpenAI yang memutuskan keluar dan menciptakan perusahaan AI-nya sendiri tahun lalu: Claude AI yang kini mejadi pesaing utama ChatGPT.