• About
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
0
0
Artifisial Creative Universe Artifisial Creative Universe Artifisial Creative Universe
  • AI News
    • Apple
    • Anthropic
    • OpenAI
    • Meta
    • Microsoft
    • Amazon
    • Google
    • xAI
  • TOP 100 Tokoh AI
  • Cool AI Tools
  • Grup Komunitas
  • Subscribe
  • AI News
  • Microsoft

LinkedIn Hadirkan LinkedIn Coach, Layanan Bimbingan Karier Berbasis AI

  • Artifisial Newsletter
Total
0
Shares
0
0
0

LinkedIn baru-baru ini “kedapatan” menggunakan AI untuk mengembangkan salah satu fiturnya, yaitu Career Coaching atau yang di situs resminya disebut LinkedIn Coach.

LinkedIn Coach adalah layanan bimbingan karier berbasis AI yang disusun untuk memberikan panduan dan dukungan karier pengguna secara personal dan dipersonalisasi. Normalnya, LinkedIn Coach akan menggunakan data resume yang kamu unggah ke LinkedIn, ditambah penilaian dan umpan balik dari rekan kerja dan kolega untuk memberikan rekomendasi karier, wawasan, dan action plan. Sebelum LinkedIn, sudah ada beberapa perusahaan yang fokus pada pengembangan karier. Sebut saja Bravely, Pathrise, dan CareerLabs. Di Indonesia sendiri ada beberapa platform pengembangan karier yang cukup populer, seperti Karir.com, Glints, dan Binar Academy.

Kabar ini pertama kali muncul dari seorang pengguna Twitter bernama Niwa Owji.

Memberikan Banyak Keuntungan

Layanan bimbingan karier pada dasarnya mampu memberikan banyak keuntungan, baik secara personal maupun dari sisi perusahaan. Dengan bantuan AI, layanan bimbingan karier makin unggul dengan memberikan kemudahan, keterjangkauan, objektivitas, hingga skalabilitas yang lebih baik. Dan semua ini dapat diraih dengan LinkedIn Coach.

Kemudahan lain yang ditawarkan oleh LinkedIn Coach adalah akses layanan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan seja tanpa perlu membuat janji maupun perjalanan. Selain itu, LinkedIn Coach menggunakan algoritma berbasis AI untuk memberikan saran dan masukan berdasarkan bukti-bukit konkret tanpa dipengaruhi oleh emosi atau opini pribadi. AI dalam sistem LinkedIn Coach dapat melayani pengguna dan memberikan dukungan yang konsisten dan dipersonalisasi tanpa mengurangi kualitas dan kecepatan.

Teknologi AI yang disematkan dalam LinkedIn Coach akan membantu kamu menemukan coach yang tepat berdasarkan kebutuhan dan tujuan yang tepat, melacak perkembangan, menganalisis respons terhadap peniliaian karier, hingga memberikan wawasan perihal kekuatan dan hal-hal yang perlu ditingkatkan untuk mencapai puncak karier.

Masih Memiliki Kekurangan

Meski memberikan cukup banyak keuntungan, LinkedIn Coach berbasis AI juga masih memiliki beberapa kekurangan. Sebut saja keterbatasan dalam menangkap kompleksitas dan keragaman karier, atau kekeliruan dalam memberikan saran akibat data atau algoritma yang tidak lengkap atau sudah usang, dan yang terbaru: kekhawatiran akan pelanggaran etika dan privasi, serta kurangnya transparansi mengenai metode dan hasil atas layanannya.

Selain itu, LinkedIn mematok harga yang cukup mahal untuk menggunakan layanan ini, sementara banyak platform sejenis yang menyediakan kelas gratis. Salah satu layanan bimbingan karier yang dapat diakses secara gratis adalah ChatGPT dan Perplexity. Tinggal bagaimana pengguna pintar-pintar memberikan perintah untuk membuatnya bekerja sesuai ekpsektasi.

Sekilas tentang LinkedIn

LinkedIn adalah platform jaringan sosial untuk profesional yang menghubungkan para individu dalam lingkup karier dan bisnis. Dengan profil pribadi yang mencatat riwayat pekerjaan, keterampilan, dan prestasi, pengguna dapat terhubung dengan rekan kerja, kolega, dan mitra bisnis.

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Pin it 0
Related Topics
  • LinkedIn
Artifisial Newsletter

Indonesia's #1 AI Newsletter!

Previous Article
  • AI News

Studi: Perempuan Paling Berisiko Tergantikan AI

  • Artifisial Newsletter
View Post
Next Article
  • AI News

CEO Intel: “Akan Ada AI dalam Tiap Platform yang Kami Bangun”

  • Artifisial Newsletter
View Post
You May Also Like
View Post
  • AI News

Apa itu Kecerdasan Buatan? Panduan Komprehensif untuk Pemula

  • N Firmansyah
  • July 16, 2025
View Post
  • AI News

Peran Twinkl AI dalam Meringankan Beban Administrasi Guru

  • N Firmansyah
  • July 3, 2025
View Post
  • AI News

Kecerdasan Buatan: Tren, Manfaat, dan Tantangan di Era Milenial & Gen Z

  • N Firmansyah
  • April 11, 2025
View Post
  • AI News
  • Apple

Apple “It’s Glowtime” Fall Event 2023: Fokus pada Teknologi AI

  • Artifisial Newsletter
  • September 11, 2024
View Post
  • AI News
  • OpenAI

Andrej Karpathy Tinggalkan OpenAI, Siap Luncurkan AI Sendiri

  • Artifisial Newsletter
  • February 20, 2024
View Post
  • AI News
  • OpenAI
  • Video

OpenAI Perkenalkan Sora, Model AI Baru Teks-ke-Video

  • Artifisial Newsletter
  • February 17, 2024
View Post
  • AI News
  • Google

Bard Dimatikan, Google Hadirkan Gemini

  • Artifisial Newsletter
  • February 10, 2024
View Post
  • AI News

Studi: AI Bisa Memprediksi Kehidupan Manusia

  • Artifisial Newsletter
  • February 4, 2024
Artifisial Creative Universe Artifisial Creative Universe
  • About
  • Privacy Policy
  • Terms of Services

Input your search keywords and press Enter.