• About
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
0
0
Artifisial Creative Universe Artifisial Creative Universe Artifisial Creative Universe
  • AI News
    • Apple
    • Anthropic
    • OpenAI
    • Meta
    • Microsoft
    • Amazon
    • Google
    • xAI
  • TOP 100 Tokoh AI
  • Cool AI Tools
  • Grup Komunitas
  • Subscribe
  • Tokoh AI

Yejin Choi: Si Penjaga “Akal Sehat” di Dunia AI

  • N Firmansyah
Total
0
Shares
0
0
0

Di tengah tren AI yang semakin canggih dan serba besar, ada satu pertanyaan penting yang dilontarkan oleh Yejin Choi: “Bagaimana kalau AI bisa punya akal sehat layaknya manusia?”

Pertanyaan inilah yang jadi benang merah dalam perjalanan kariernya. Bukan hanya membangun teknologi yang hebat, Yejin Choi juga berusaha membuat AI lebih manusiawi, etis, dan masuk akal.

👩‍🎓 Awal Karier & Pendidikan

Yejin Choi berasal dari Korea Selatan 🇰🇷 dan menempuh pendidikan awalnya di Seoul National University. Setelah itu, ia pindah ke Amerika dan meraih gelar PhD dari Cornell University, dengan fokus di bidang Natural Language Processing (NLP).

📚 Sejak awal, Yejin tertarik pada bagaimana komputer bisa memahami bahasa, pengetahuan sehari-hari, dan bahkan… akal sehat manusia.

🚀 Kontribusi Penting di Dunia AI

Yejin bukan ilmuwan biasa. Ia memimpin sejumlah proyek revolusioner di bidang AI, khususnya yang berkaitan dengan penalaran, pengetahuan umum, dan pemahaman konteks.

Berikut beberapa karya terkenalnya:

🧩 ATOMIC

Sebuah knowledge graph berisi informasi “akal sehat” yang bisa dipahami mesin. Contohnya: “Jika seseorang menyalami orang lain, kemungkinan besar mereka sedang berkenalan atau berdamai.”

🤖 COMET

Model berbasis transformer yang belajar dari ATOMIC untuk memprediksi tindakan dan niat manusia. Bisa dibilang ini adalah “otak sehat”-nya AI.

🕵️‍♀️ Abductive Commonsense Reasoning

Membantu AI menyimpulkan apa yang paling mungkin terjadi, berdasarkan informasi yang belum lengkap—mirip cara manusia berpikir saat menebak sesuatu.

🖼️ VisualCOMET

Menggabungkan kemampuan AI dalam membaca gambar dan teks, agar AI bisa memahami situasi secara kontekstual. Bukan hanya “melihat”, tapi juga mengerti.

🏆 Segudang Penghargaan Bergengsi

Atas kontribusinya, Yejin menerima berbagai penghargaan bergengsi, seperti:

🥇 MacArthur “Genius” Fellowship (2022)
💡 TIME100 Most Influential People in AI (2023)
🏅 Marr Prize, Borg Early Career Award, dan belasan penghargaan Best Paper di konferensi top dunia.
💬 Jadi pembicara TED dan tokoh penting di banyak konferensi AI global.

🧑‍🏫 Karier Profesional

Yejin saat ini menjabat sebagai:

  • 👩‍🏫 Profesor di University of Washington
  • 🧪 Senior Director di Allen Institute for AI (AI2)
  • 💼 Dieter Schwarz Professor di Stanford HAI
  • 🤝 Berkolaborasi dengan NVIDIA untuk riset teknologi generatif dan multimodal

Ia juga aktif membimbing peneliti muda dan ikut membentuk masa depan AI yang lebih berempati dan inklusif.

💡 Filosofi: AI Harus Punya Hati, Bukan Cuma Otak

Menurut Yejin, AI bukan hanya soal berapa besar modelnya, tapi juga:

🧠 Apakah ia bisa berpikir masuk akal?
❤️ Apakah ia bisa memahami nilai dan empati manusia?
🌍 Apakah ia bisa selaras dengan budaya, konteks, dan keragaman sosial?

Ia ingin mendorong terciptanya AI yang lebih selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan, bukan sekadar mengejar kecanggihan.

✨ Penutup: AI yang Lebih Manusiawi Itu Mungkin

Yejin Choi adalah bukti bahwa AI tidak harus dingin, kaku, dan tidak berperasaan. Ia memperjuangkan AI yang:

🔍 Bisa memahami konteks
🧭 Memiliki kompas moral
🫂 Selaras dengan manusia, bukan menggantikannya

Di tengah arus model-model AI raksasa yang makin kompleks, Yejin hadir membawa akal sehat, kesederhanaan, dan empati. Dan itu, mungkin justru yang paling kita butuhkan di masa depan.

“Sebuah kalkulator bisa mengalahkan kita dalam hitung-hitungan. Tapi bukan berarti ia tahu apa yang benar dan salah.”
— Yejin Choi

Kalau kamu percaya AI harus cerdas dan bijak, maka Yejin Choi adalah tokoh yang patut kamu kenal, ikuti, dan jadikan inspirasi. 🌟

Sering merasa overwhelmed dengan berita AI yang terlalu banyak? I hear you. Subscribe ke Artifisial Newsletter dan dapatkan informasi teknologi AI terkini agar kamu tetap up-to-date tanpa buang waktu.
Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Pin it 0
Related Topics
  • Atomic
  • Comet
  • VisualComet
N Firmansyah

I have over 8+ years of experience working remotely with companies from Vietnam, the United Kingdom, Singapore, and Indonesia.

Previous Article
  • Tokoh AI

Inioluwa Deborah Raji: Si Penjaga Keadilan di Era AI

  • N Firmansyah
View Post
Next Article
  • Tokoh AI

Yann LeCun: Si Bapak Deep Learning yang Bikin AI Melek Dunia Nyata

  • N Firmansyah
View Post
You May Also Like
View Post
  • Tokoh AI

John Honovich: Penjaga Etika di Tengah Gempuran AI Penuh Pengawasan

  • N Firmansyah
  • July 15, 2025
View Post
  • Tokoh AI

Rootport: Mangaka Misterius yang Menggandeng AI untuk Mengubah Dunia Komik

  • N Firmansyah
  • July 15, 2025
View Post
  • Tokoh AI

Arvind Narayanan & Sayash Kapoor: Duo Penjaga Akal Sehat di Tengah Hype AI

  • N Firmansyah
  • July 15, 2025
View Post
  • Tokoh AI

Kalika Bali: Suara AI untuk Semua Bahasa, dari Desa ke Dunia

  • N Firmansyah
  • July 15, 2025
View Post
  • Tokoh AI

Emily M. Bender: Sang Pengurai Mitos AI Lewat Bahasa & Logika

  • N Firmansyah
  • July 15, 2025
View Post
  • Tokoh AI

Yoshua Bengio: Sang “Godfather of AI” & Penjaga Etika Kecerdasan Buatan

  • N Firmansyah
  • July 15, 2025
View Post
  • Tokoh AI

Max Tegmark: Fisikawan yang Mengawal Masa Depan AI dengan Ilmu dan Nurani

  • N Firmansyah
  • July 15, 2025
View Post
  • Tokoh AI

Romesh & Sunil Wadhwani: Saudara Kembar Visi yang Menyatukan AI dan Kemanusiaan

  • N Firmansyah
  • July 15, 2025
Artifisial Creative Universe Artifisial Creative Universe
  • About
  • Privacy Policy
  • Terms of Services

Input your search keywords and press Enter.