Nathaniel Manning bukanlah sekadar nama di dunia teknologi—dia adalah kekuatan pendorong di balik transformasi industri asuransi melalui kecerdasan buatan (AI). Dengan latar belakang yang kaya dalam teknologi dan kemanusiaan, Manning telah memimpin berbagai inisiatif yang menggabungkan data, AI, dan tujuan sosial. Mari kita telusuri perjalanan inspiratifnya yang penuh dengan inovasi dan dampak positif.
🧠 Awal Karier: Dari Pemerintah hingga Teknologi Kemanusiaan
Sebelum terjun ke dunia startup, Manning mengawali kariernya di sektor publik. Sebagai Presidential Innovation Fellow di Kantor Teknologi dan Kebijakan Sains Gedung Putih, ia membantu membuka akses data dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) untuk sektor swasta. Pengalaman ini membuka matanya terhadap potensi data dalam mengatasi tantangan besar, termasuk perubahan iklim dan bencana alam.
Setelah itu, Manning menjabat sebagai Chief Data Officer di USAID, di mana ia memimpin upaya untuk memanfaatkan data dalam respons kemanusiaan. Perannya di sini memperkuat keyakinannya bahwa teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk perubahan sosial.
🌍 Ushahidi dan BRCK: Teknologi untuk Kemanusiaan
Manning kemudian bergabung dengan Ushahidi, sebuah platform open-source untuk respons krisis dan pelaporan hak asasi manusia. Sebagai CEO, ia memperluas jangkauan Ushahidi ke lebih dari 160 negara, dengan lebih dari 150.000 implementasi. Platform ini memungkinkan masyarakat di seluruh dunia untuk melaporkan kejadian secara real-time, membantu organisasi kemanusiaan merespons dengan lebih efektif.
Dari Ushahidi, lahirlah BRCK, sebuah startup yang bertujuan menyediakan konektivitas internet di daerah terpencil. Dengan BRCK, Manning membantu menjembatani kesenjangan digital, membawa internet ke komunitas yang sebelumnya terisolasi.
🔥 Kettle: Revolusi Asuransi dengan AI
Pada tahun 2019, Manning mendirikan Kettle, sebuah perusahaan reasuransi yang menggunakan AI untuk menilai risiko bencana alam, seperti kebakaran hutan dan badai. Berbeda dengan perusahaan asuransi tradisional yang mengandalkan data historis, Kettle memanfaatkan data satelit, cuaca, dan pembelajaran mesin untuk memprediksi risiko secara lebih akurat. Pendekatan ini memungkinkan Kettle menawarkan polis asuransi yang lebih terjangkau bagi masyarakat di daerah berisiko tinggi, seperti California.
Kettle telah mengumpulkan sekitar $30 juta dalam pendanaan ventura dan memperluas layanannya ke seluruh Amerika Serikat, termasuk produk asuransi untuk kerusakan akibat angin badai. Manning percaya bahwa dengan model data yang lebih baik, industri asuransi dapat menjadi alat yang efektif dalam menghadapi perubahan iklim.
🚀 LGND AI dan Kindergarten Ventures: Investasi untuk Masa Depan
Selain Kettle, Manning juga merupakan pendiri dan CEO LGND AI, sebuah perusahaan yang berfokus pada pemanfaatan AI untuk memahami risiko iklim secara global. Dengan LGND, ia bertujuan menciptakan model yang dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam pengambilan keputusan terkait perubahan iklim.
Sebagai General Partner di Kindergarten Ventures, Manning telah menginvestasikan lebih dari $25 juta dalam startup tahap awal yang berfokus pada AI, teknologi iklim, dan fintech. Melalui peran ini, ia mendukung para pendiri muda dalam membangun solusi inovatif untuk tantangan masa depan.
🎓 Pendidikan dan Penghargaan
Manning adalah lulusan Brown University dan telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya di bidang teknologi dan kemanusiaan. Pada tahun 2023, ia dinobatkan sebagai salah satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh dalam AI oleh TIME, sebuah pengakuan atas dampaknya dalam menggabungkan teknologi dan tujuan sosial.
🌟 Kesimpulan
Nathaniel Manning adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk kebaikan. Dari membantu masyarakat terdampak bencana hingga menciptakan model asuransi yang lebih adil, ia menunjukkan bahwa dengan visi dan dedikasi, AI dapat menjadi alat yang kuat untuk perubahan positif. Di dunia yang terus berubah, sosok seperti Manning menginspirasi kita untuk berpikir lebih luas tentang potensi teknologi dalam membentuk masa depan yang lebih baik.