Geoffrey Everest Hinton adalah ilmuwan komputer berkewarganegaraan Britania-Kanada yang sering dijuluki “Godfather of AI” atas kontribusinya dalam menghidupkan kembali penelitian jaringan saraf tiruan (neural networks) dan memelopori era deep learning modern.
Latar Belakang dan Pendidikan
Hinton lahir pada 6 Desember 1947 di London, Inggris. Ia memperoleh gelar Bachelor of Arts dalam Experimental Psychology dari University of Cambridge pada tahun 1970 dan Ph.D. dalam Artificial Intelligence dari University of Edinburgh pada tahun 1978. Setelah menempuh penelitian pascadoktoral di Sussex dan University of California San Diego, ia menjadi anggota fakultas Carnegie Mellon University sebelum pindah ke University of Toronto sebagai rekan Canadian Institute for Advanced Research.
Kontribusi Utama dalam AI
Backpropagation dan Boltzmann Machines
- Pada pertengahan 1980-an, Hinton bersama David Rumelhart dan Ronald J. Williams mempopulerkan algoritma backpropagation, memungkinkan pelatihan efektif jaringan saraf berlapis banyak untuk pertama kalinya.
- Ia menciptakan Boltzmann machines, model probabilistik berbasis fisika statistik yang dapat belajar mengenali ciri khas data, meletakkan dasar bagi model generatif modern.
Deep Learning dan ImageNet
- Pada 2006 Hinton dan kolaborator memublikasikan metode pelatihan deep belief nets, memancing kebangkitan minat pada jaringan saraf mendalam.
- Pada 2012, model AlexNet—dibangun bersama muridnya Alex Krizhevsky dan Ilya Sutskever—memenangkan kompetisi ImageNet dengan akurasi terobosan, menandai kegemilangan deep learning dalam visi komputer.
Karier Profesional
- University of Toronto: Menjabat sebagai Professor Emeritus dan memimpin program Neural Computation and Adaptive Perception yang dibiayai Canadian Institute for Advanced Research (CIFAR).
- Google Brain: Dari 2013 hingga 2023, Hinton bekerja paruh waktu di Google sebagai Vice President dan Engineering Fellow, membantu mengarahkan riset Google Brain sebelum mengundurkan diri untuk menyuarakan risiko AI.
- Vector Institute: Co-founder dan Chief Scientific Advisor sejak 2017 untuk lembaga riset AI terkemuka di Toronto.
Penghargaan dan Pengakuan
- Turing Award (2018): Bersama Yoshua Bengio dan Yann LeCun, dianugerahi “Nobel Prize of Computing” atas terobosan riset deep learning.
- Nobel Prize in Physics (2024): Berbagi hadiah dengan John J. Hopfield untuk “penemuan-penemuan yang memungkinkan pembelajaran mesin menggunakan jaringan saraf tiruan”.
- Anggota terhormat Royal Society, Royal Society of Canada, American Academy of Arts and Sciences, US National Academy of Engineering, dan National Academy of Sciences.
Pandangan dan Keprihatinan tentang AI
Sejak pengunduran dirinya dari Google pada Mei 2023, Hinton menjadi vokal mengenai risiko dan dampak AI, termasuk potensi penyalahgunaan oleh aktor jahat, pengangguran teknologi, dan bahaya eksistensial dari kecerdasan buatan umum. Ia menekankan pentingnya kolaborasi global untuk menetapkan panduan keselamatan dan etika.
Visi Masa Depan
Hinton percaya bahwa AI harus dikembangkan dengan hati-hati, mengutamakan transparansi dan kontrol manusia. Ia memperingatkan bahwa kemajuan AI yang tidak terkendali dapat menimbulkan tantangan sosial dan keamanan baru yang memerlukan kebijakan dan pengawasan internasional.
Dengan landasan teoretis kuat dan dampak praktis di industri, Geoffrey Hinton terus mempengaruhi arah riset serta implementasi AI secara global, sekaligus mengingatkan umat manusia akan tanggung jawab bersama dalam menghadapi revolusi teknologi ini.
Sering merasa overwhelmed dengan berita AI yang terlalu banyak? I hear you. Subscribe ke Artifisial Newsletter dan dapatkan informasi teknologi AI terkini agar kamu tetap up-to-date tanpa buang waktu.